Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Konsep dan Metodologi dari Sistem Informasi Cerdas

Pengantar Teknologi Sistem Cerdas Kecerdasan Buatan  adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau  Intelegensi Artifisial  (bahasa Inggris:  Artificial Intelligence  atau hanya disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika. Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatikarelatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasik

Aplikasi Sistem Cerdas ATM dikehidupan sehari-hari

Gambar
Kali ini saya akan membahas tentang sebuah mesin ATM sebagai contoh dari aplikasi sistem cerdas dalam kehidupan sehari-hari. Tentu mesin ATM bukanlah hal yang baru bagi kita semua, karena hampir semua orang sudah mempunyai kartu ATM. Sebagai contoh ATM bisa digunakan untuk mengambil uang atau mengirim uang dalam jumlah tertentu dalam hitungan menit saja, asalkan kita tidak perlu pakai ngantri,  tapi sebelum itu saya yakin beberapa di antara kalian belum tahu apa itu sistem cerdas, maka dari itu saya ingin memberi tahu dulu apa itu sistem cerdas. Sistem Cerdas Sistem cerdas atau yang dapat dikenal dengan kecerdasan buatan  (artificial intelligence)  adalah sistem yang dapat mengadopsi sebagian kecil dari tingkat kecerdasan manusia untuk berinteraksi dengan keadaan eksternal suatu sistem. Sistem ini biasanya dianggap sebagai komputer yang bisa bekerja sendiri. Sistem cerdas ini sudah banyak digunakan diberbagai bidang kehidupan mulai dari pendidikan, hingga perbankan. Seperti roboti

Application Service Library

APPLICATION SERVICE LIBRARY Aplikasi Layanan Perpustakaan (ASL) adalah kerangka kerja domain publik dari praktik terbaik yang digunakan untuk standarisasi proses dalam Aplikasi Manajemen, disiplin memproduksi dan memelihara sistem informasi dan aplikasi. Istilah "perpustakaan" digunakan karena ASL disajikan sebagai satu set buku yang menggambarkan praktek-praktek terbaik dari industri TI. Hal ini dijelaskan dalam beberapa buku dan artikel (banyak dari mereka hanya tersedia dalam bahasa Belanda) dan di situs resmi ASL BiSL Foundation. ASL erat terkait dengan kerangka kerja ITIL (IT Service Management) dan BiSL (Manajemen Informasi dan Manajemen Fungsional) dan Capability Maturity Model (CMM). Kerangka ASL dikembangkan karena ITIL, dipeluk oleh departemen infrastruktur TI, terbukti tidak memadai untuk Manajemen Aplikasi: pada waktu itu, ITIL tidak memiliki pedoman khusus untuk aplikasi desain, pengembangan, pemeliharaan dan dukungan. versi ITIL baru, terutama V3, semakin

Software Maintenance Maturity Model

SOFTWARE MAINTENANCE MATURITY MODEL Maturity model   adalah suatu metode untuk mengukur level pengembangan manajemen proses, yang berarti adalah mengukur sejauh mana kapabilitas manajemen tersebut. Seberapa bagusnya pengembangan atau kapabilitas manajemen tergantung pada tercapainya tujuan-tujuan COBIT yang . Sebagai contoh adalah ada beberapa proses dan sistem kritikal yang membutuhkan manajemen keamanan yang lebih ketat dibanding proses dan sistem lain yang tidak begitu kritikal. Di sisi lain, derajat dan kepuasan pengendalian yang dibutuhkan untuk diaplikasikan pada suatu proses adalah didorong pada selera resiko Enterprise dan kebutuhan kepatuhan yang diterapkan. Secara umum, maturity model biasanya memiliki ciri sebagai berikut: 1.       Proses pengembangan dari suatu organisasi disederhanakan dan dideskripsikan dalam wujud tingkatan kematangan dalam jumlah tertentu (biasanya empat hingga enam tingkatan) 2.       Tingkatan kematangan tersebut dicirikan dengan beberapa

COBIT

COBIT, untuk orang yang berlatar belakang IT atau auditor IT sudah tidak asing lagi didengar. Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi yang dimana menjadi sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen dan user untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis. COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institute, yang merupakan bagian dari  Information Systems Audit and Control Association  (ISACA). COBIT memberikan arahan (  guidelines  ) yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu  business process owners  dan manajer, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat memanfaatkan guideline ini dengan sebaik-baiknya. Kerangka kerja COBIT ini terdiri atas beberapa arahan (  guidelines  ), yakni: Control Objectives:  Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi (  high-level control

Jejaring sosial keuangan

Gambar
Jejaring sosial saat ini seperti facebook, twitter dan lain sebagainya telah mengubah cara orang untuk berinteraksi. Perubahan cara berkomunikasi tersebut mampu mengubah manusia dan menjadi fenomena yang luar biasa yang mengubah dunia. Jejaring sosial lainnya yang lebih mengkhususkan pada layanan chating seperti whatspp, line, bbm, wechat dll juga mengubah cara orang berkomunikasi yang tadinya melalui sms/mms  kini lebih leluasa dengan dengan aplikasi tersebut. Jika kita renungkan sejenak cara berkomunikasi antar orang pada dasarnya sama saja hanya saja  facebook, twitter dan aplikasi chating tersebut mampu memberikan nuasa baru yang lebih luas, mudah dan membuat orang senatiasa terhubung. Baru-baru ini muncul ide baru yang mengambil prinsip serupa yaitu jejaring sosial  tapi berbasis keuangan. Jejaring sosial keuangan juga mengandalkan hubungan antar anggota dengan anggota.  Hal ini yang membedakan sebuah komunitas jejaring sosial dengan yang lainnya. Jejaring sosial

Information Technology Infrastructure Library (ITIL)

Gambar
Sejarah I.T.I.L. Pada 1980-an, Pemerintah Inggris CCTA mengembangkan seperangkat rekomendasi, sebagai respons terhadap meningkatnya ketergantungan pada TI, dan pengakuan bahwa tanpa praktik standar, instansi pemerintah dan sektor swasta menciptakan kontrak secara independen mereka sendiri praktek-praktek pengelolaan TI. ITIL berasal dari berbagai koleksi buku yang masing-masing meliputi praktek tertentu dalam IT Service Management. ITIL ini dibangun di sekitar proses-model yang didasarkan pandangan mengendalikan operasi dan mengelola, sering digunakan untuk W. Edwards Deming and his PDCA cycle. Edwards Deming dan PDCA siklus. Setelah publikasi awal tahun 1989, jumlah buku yang dengan cepat tumbuh dalam ITIL v1 (volume 1) untuk lebih dari 30 jilid. Pada tahun 2000/2001, untuk membuat ITIL lebih mudah diakses dan terjangkau, ITIL v2 mengkonsolidasikan publikasi menjadi 8 logis ‘set’ yang dikelompokkan proses terkait pedoman untuk mencocokkan aspek yang berbeda dari manajemen TI, aplik