Analisis Studi Kasus
Fungsi/Kegunaan Audit IT.
- Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah, tidak ada visi, misi, perencanaanTeknologi Informasi (IT Plan, information technology plan), pucuk pimpinan organisasi kurang peduli, tidak ada pelatihan dan pola karier personil yang baik, dan sebagainya.
- Mendeteksi resiko kehilangan data.
- Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah akibat informasi hasil proses sistem komputerisasi salah/lambat/tidak lengkap.
- Menjaga aset perusahaan karena nilai hardware, software dan personil yang lazimnya tinggi.
- Mendeteksi resiko error komputer.
- Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer (fraud).
- Menjaga kerahasiaan, maksudnya ialah bahwa Sistem Informasi berbasis Teknologi Informasi (apalagi yang didesain dengan jaringan publik), hendaknya mempunyai kemampuan untuk memproteksi data, aman, terjaga privacy para penggunanya, dan sebagainya.
- Meningkatkan pengendalian evolusi penggunaan komputer, yaitu jangan sampai suatu organisasi/perusahaan melakukan komputerisasi secara tidak terkendali sehingga terjadi pemborosan-pemborosan atau tingkat keamanan yang kurang memadai.
Studi Kasus: Facebook Kebobolan Lagi, Data 50 Juta
Akun Diduga Bocor
10/04/2018, 15:02 WIB
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Facebook Kebobolan Lagi, Data 50 Juta Akun Diduga Bocor ", https://tekno.kompas.com/read/2018/04/10/15020057/facebook-kebobolan-lagi-data-50-juta-akun-diduga-bocor-.
Penulis : Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor : Reska K. Nistanto
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Facebook Kebobolan Lagi, Data 50 Juta Akun Diduga Bocor ", https://tekno.kompas.com/read/2018/04/10/15020057/facebook-kebobolan-lagi-data-50-juta-akun-diduga-bocor-.
Penulis : Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor : Reska K. Nistanto
10/04/2018, 15:02 WIB
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Facebook Kebobolan Lagi, Data 50 Juta Akun Diduga Bocor ", https://tekno.kompas.com/read/2018/04/10/15020057/facebook-kebobolan-lagi-data-50-juta-akun-diduga-bocor-.
Penulis : Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor : Reska K. Nistanto
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Facebook Kebobolan Lagi, Data 50 Juta Akun Diduga Bocor ", https://tekno.kompas.com/read/2018/04/10/15020057/facebook-kebobolan-lagi-data-50-juta-akun-diduga-bocor-.
Penulis : Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor : Reska K. Nistanto
KOMPAS.com - Facebook dilaporkan kecolongan lagi. Setelah
bocornya data pengguna oleh aplikasi pihak ketiga Cambridge Analytica dan
AggregateIQ, kali ini, aplikasi besutan CubeYou yakni kuis "You Are What
You like", telah ditangguhkan Facebook. Kuis ini mirip dengan kuis
#thisisyourdigitallife yang sebelumnya dimanfaatkan Cambridge Analytica, untuk
membobol tak kurang dari 50 juta data penggunanya. Dalam investigasinya,
Facebook mendapati jika aplikasi tersebut menambang data personal pengguna
Facebook, dengan dalih riset akademik yang bersifat non-profit. Vice President
of Product Partnerships Facebook, Ime Archibong mengatakan akan terus
menginvestigasi CubeYou. "Jika hasil akhirnya mereka tak lolos audit,
aplikasi mereka akan diblokir permanen dari Facebook", imbuh Archibong.
Beberapa pengguna mengatakan jika aplikasi tersebut
dikembangkan CubeYou bersama pusat psikometrik Universitas Cambridge. Sebab
itulah, Archibong juga mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan
otoritas komunikasi dan informasi Inggris (Information Commisioner's Office),
untuk menginvestigasi Universitas Cambridge. Salah satu universitas mentereng
ini disebut-sebut membantu pengembangan aplikasi CubeYou, yang dilakukan oleh
pusat psikometrik Universitas Cambridge dan juga keterlibatan Aleksandr Kogan,
kreator kuis #thisisyourdigitallife, yang digunakan Cambridge Analytica.
Perwakilan Universitas Cambridge menyanggah kerja samanya dengan Cube You,
untuk membangun model prediksi psikologi melalui kuis "You Are What You
Like".
"Kami menjaga model prediksi secara rahasia, dan itu
telah berlangsung sebelum kami memulai kerja sama dengan mereka", jelas
salah satu perwakilan Universitas Cambridge. Ia menekankan bahwa hubungan
dengan Cube You, tidak dalam rangka komersil dan tidak ada biaya atau proyek
dari klien yang diperjual-belikan. "Mereka hanya mendesain antarmuka situs
yang menggunakan model kami untuk memberikan wawasan pengguna pada data mereka.
Sayangnya, pihak yang bekerja sama dengan Universitas Cambridge kerap
melebih-lebihkan hubungan mereka dengan kami untuk mendapatkan prestis dari
pekerjaan akademiknya", imbuhnya. Kubu Cube You sendiri mengaku jika
hubungannya dengan Universitas Cambrdige hanya berlangsung sejak tahun 2013
hingga 2015, dan sejak itu belum ada akses ke informasi apapun dari kuis yang baru.
Cube You adalah firma analisis, serupa dengan Cambridge
Analytica, yang menawarkan "kecepatan, kemudahan, dan akurasi wawasan
konsumen" kepada para kustomernya yang merupaka para pengiklan. Sehingga
ia mengumpulkan sebagian data penggunanya melalui kuis kepribadian yang
diadakan di Facebook bernama "You Are What You Like". Kuis ini adalah
kuis kepribadian, di mana penggunanya akan menjawab beberapa soal singkat
tentang kepribadian. Nantinya, Cube You akan memanen data dari pengguna yang
telah mengikuti tes tersebut, dan membangun profil psikometris mereka. Praktik
mengumpulkan data pengguna yang "dijual" ke pengiklan dianggap hal
yang wajar. Setidaknya, hal tersebut diyakini oleh Aleksndr Kogan.
"Sejujurnya, kami pikir kami bertindak dengan sangat tepat. Kami pikir
kami melakukan sesuatu yang benar-benar normal", jelas Kogan seperti
KompasTekno rangkum dari The Guardian, Selasa (10/4/2018).
Kabar kecolongan data pengguna Facebook oleh Cube You pun
sampai ke Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Ia pun mendesak
Facebook untuk segera melaporkan data pengguna Indonesia yang bocor di tangan
Cube You.
"Saya baru update tadi pagi, ada lagi aplikasi yang
mirip Cambridge Analytica. Tapi saya sudah telepon Facebook, tolong secepatnya
kalau ada yang berkaitan dengan data pengguna Facebook Indonesia, sampaikan
kepada kami," ujar Rudiantara di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin
(9/4/2018)
Namun, Rudiantara tidak memberikan batas waktu laporan
tersebut kepada Facebook. Ia tetap yakin, perusahaan sekaliber Facebook,
berkomitmen terhadap regulasi yang ada di Indonesia. "Tapi soal
transparansi, perusahaan sekelas Facebook yang sudah listed di New York dan
yang nilai kapitalisasi pasarnya ratusan triliun rupiah pasti enggak akan
main-main dengan regulasi," lanjut Rudiantara. Teguran tertulis dan lisan
telah diberikan Kemenkominfo, namun baru terkait kebocoran Cambridge Anlytica
saja. Meski begitu laporan jumlah pasti data pengnguna Facebook Indonesia yang
bocor ke Cambridge Analytica belum diterima Rudiantara. "Dari teguran
tertulis yang kami keluarkan, kami minta kepada Facebook untuk update terus
mengenai jumlah data dari pengguna berasal dari Indonesia (yang bocor ke
Cambridge Analytica). Sebab, angkanya kan berubah," ujar Rudiantara.
Analisa Kasus:
Dari rangkuman kasus diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara
lain:
- Data akun facebook kebobolan oleh aplikasi besutan CubeYou
- Alasan bocornya akun facebook dikarenakan kuis "You Are What You like" yang digunakan menambang data personal pengguna Facebook, dengan dalih riset akademik yang bersifat non-profit.
- Aplikasi tersebut dikembangkan CubeYou bersama pusat psikometrik Universitas Cambridge. Universitas yang sebelumnya menggunakan kuis #thisisyourdigitallife, untuk membobol tak kurang dari 50 juta data penggunanya.
- Facebook sedang terus menginvestigasi CubeYou. Jika hasil akhirnya tak lolos audit, aplikasi mereka akan diblokir permanen dari Facebook
Saran
- Facebook harus memeriksa terlebih dahulu apakah aplikasi pihak ketiga ini berbahaya atau tidak.
- Facebook jangan membiarkan pihak ketiga meletakkan aplikasinya ke dalam facebook tanpa izin dari Facebook sendiri.
- Untuk para pengguna, aktifkan two-factor authentication. Dengan mengaktivasi fitur ini, pengguna akan menggunakan code generator yang akan menghasilkan kombinasi nomor unik. Nomor unik ini nantinya dikirim ke ponsel setiap akan melakukan login di akun Facebook.
- Blok semua aplikasi pada Facebook yang melakukan tracking terhadap informasi pribadi.
- Berhenti melakukan tes atau kuis yang memerlukan akses login dari Facebook.
Komentar
Posting Komentar