kegelisahan
Apa Itu Kegelisahan
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan,
karena itu dalam kehidupan sehari-sehari, kegelisahan dan juga diartikan
sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan, masalah kecemasan atau
kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi daapt
disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang dinginkan tidak
tercapai.
Kehidupan manusia sekarang ini semakin maju, didukung dengan
teknologi yang semakin memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas dan
kehidupannya sehari-hari. Gerak manusia semakin cepat, setiap aktivitas yang
dikerjakan dikontrol oleh agenda yang senantiasa dibawa serta, mereka merasa
selalu diburu waktu seakan waktu 24 jam sehari tidaklah cukup. Kehidupan seakan
berjalan seperti rutinitas yang senantiasa harus dilakukan untuk mencapai
‘tujuan hidup’, tanpa menyampingkan hal lain, seperti kesehatan dan kebutuhan
spiritual, hanya terfokus pada pekerjaan dengan dipenuhi oleh pikiran
kesenangan yang akan didapat di masa yang akan datang.
Di balik itu semua, secara jujur, maukah Anda mengakui bahwa
Anda merasa gelisah? Apakah kadang Anda merasa takut dan susah hati menjalani
hidup yang itu-itu saja? Kalau jawabannya ‘ya’, jangan khawatir, karena itu
adalah hal yang wajar dialami oleh manusia bahkan mungkin sampai saat kematian
menghampirinya.
Kegelisahan dan kesedihan merupakan suatu kejahatan kembar
yang datang beriringan dan bergandengan. Mereka hidup bersama-sama di dunia
ini. Jika Anda gelisah, maka Anda akan merasa susah dan sedih, begitu pun
sebaliknya. Kadangkala kita berupaya untuk menghindari mereka, lari dari
kenyataan, tetapi tetap saja mereka akan senantiasa hadir dalam diri kita.
Kejahatan kembar ini bukan untuk dihindari, tetapi bukan berarti kita
membiarkan mereka untuk mengalahkan kita. Kita harus mengatasi mereka dengan
usaha kita sendiri, dengan kemantapan hati dan kesabaran, dengan pengertian
benar dan kebijaksanaan.
Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat
oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui
ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan
melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian
atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa
adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa
keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam
pikiran yang tidak terlatih.
Sang Buddha bersabda, “Di mana pun rasa ketakutan muncul, ia
hanya akan muncul pada orang yang bodoh, tidak pada orang yang bijaksana.”
Ketakutan tidaklah lebih dari keadaan pikiran yang dapat menjadi subyek untuk
mengendalikan dan memimpin, penyalahgunaan pikiranlah yang menghasilkan
ketakutan, penggunaan yang benar akan mewujudkan harapan dan cita-cita dan
dalam hal ini pikiran sepenuhnya tergantung pada diri kira sendiri.
Ada pepatah yang berbunyi, “Alam telah menganugerahi manusia
untuk dapat mengendalikan seluruh isinya, kecuali satu hal, yaitu pikiran.”
Kenyataan ini diperkuat dengan kenyataan tambahan bahwa segala sesuatu yang
diciptakan manusia dimulai dalam bentuk pikiran, hal ini menuntun kita untuk
menyadari bahwa ketakutan dapat diatasi. Rasa ketakutan, kegelisahan, dan
kecemasan yang tidak berlebihan merupakan naluri alamiah untuk menjaga diri,
tetapi jika berlebihan akan menjadi musuh bagi manusia itu sendiri.
Seorang ahli anatomi terkemuka dari Inggris suatu ketika
ditanya oleh muridnya tentang obat terbaik untuk mengatasi ketakutan, dan
jawabnya adalah, “Cobalah untuk mengerjakan sesuatu untuk orang lain.” Murid
tersebut merasa heran atas jawaban yang diberikan, kemudian sang guru
meneruskan, “Anda tidak dapat memiliki dua pikiran yang berlawanan pada waktu
yang sama, salah satu pikiran akan mengusir pikiran yang lain. Jika suatu saat
pikiran sedang terpusat untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan apa pun,
maka rasa ketakutan tidak akan muncul di dalam pikiran pada waktu yang sama.”
Hal-hal berikut bisa kita sadari dan mungkin dilakukan untuk
melatih pikiran kita agar kita tidak memberikan kesempatan kepada kejahatan
kembar untuk menumpangi pikiran kita:
Pengertian fobia menurut para psikopatolog adalah sebagai
penolakan yang menggangu, diperantarai rasa takut yang tidak proposional dengan
bahaya yang dikandung oleh objek atau situasi tertentu da diakui oleh penderita
sebagai sesuatu yang tidak mendasar. Dengan kata lain, fobia adalah ketakutan
terhadap suatu situasi atau obyek yang jelas (dari luar individu itu sendiri),
yang sebenarnya pada saat kejadian tidak membahayakan.
Komentar
Posting Komentar